Setiap minggu, RSUD Bhakti Dharma Husada melakukan pemantauan terhadap penyakit musiman yang berpotensi meningkat jumlah kasusnya di masyarakat, terutama saat terjadi perubahan musim atau kondisi lingkungan tertentu.
Data pada tabel berikut menyajikan perbandingan jumlah kasus minggu lalu (Senin–Minggu) dengan 2 minggu sebelumnya.
📊 Interpretasi tren:
-
Naik → pasien perlu meningkatkan kewaspadaan.
-
Turun → situasi membaik, namun tetap menjaga pencegahan.
-
Stabil → jumlah kasus relatif tidak berubah, pencegahan tetap penting.
Selain tren kasus, kami juga menampilkan pesan singkat, langkah pencegahan, dan penanganan awal untuk setiap penyakit.
🎯 Tujuannya agar masyarakat dapat:
✅ Lebih waspada terhadap penyakit yang sedang meningkat.
✅ Mengetahui cara sederhana untuk mencegah penularan.
✅ Mendapatkan informasi penanganan awal sebelum mencari bantuan medis.
Berikut ringkasannya:
Nama Penyakit | Tren | Keterangan | Pencegahan | Penanganan |
---|---|---|---|---|
Asma | Turun | ✅ Kasus asma menurun, tetap kendalikan faktor pencetus agar stabil. |
Hindari debu, asap, polusi, udara dingin. | Ketika asma kambuh, pasien dianjurkan duduk tegak, tetap tenang, dan gunakan inhaler sesuai anjuran bila tersedia, sambil menghindari paparan asap atau udara dingin. Jika sesak semakin berat, bicara terputus-putus, atau bibir tampak kebiruan, segera bawa ke IGD atau fasilitas kesehatan terdekat. |
Demam Berdarah Dengue (DBD) | Turun | ✅ Kasus DBD menurun, tetap lakukan pencegahan rutin agar tetap aman. |
3M Plus (tutup, kuras, daur ulang wadah air); hindari gigitan nyamuk. | Jika dicurigai demam berdarah, pasien dianjurkan untuk banyak minum cairan seperti air putih, oralit, atau jus buah, serta melakukan kompres hangat bila demam. Tetapi bila demam berlangsung lebih dari tiga hari, muncul bintik merah di kulit, mimisan, muntah terus-menerus, atau nyeri perut hebat, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan. |
Diare / Gastroenteritis | Naik | 🚨 Kasus diare meningkat, pastikan air minum dan makanan benar-benar higienis. |
Cuci tangan, konsumsi makanan/minuman bersih. | Pada diare, segera berikan oralit setiap kali buang air cair dan tetap berikan makanan yang higienis serta mudah dicerna. Apabila diare berlangsung lebih dari tiga hari, terdapat darah atau lendir dalam tinja, atau pasien tampak dehidrasi dengan mata cekung dan haus berlebihan, segera periksa ke layanan kesehatan. |
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) | Turun | ✅ Kasus ISPA menurun, tetap jaga imunitas dan gunakan masker bila sakit. |
Gunakan masker, cuci tangan, jaga daya tahan tubuh. | Bila terkena ISPA, istirahat cukup, banyak minum air hangat, gunakan masker, serta jaga etika batuk dan bersihkan lingkungan sekitar. Parasetamol dapat digunakan untuk menurunkan demam bila diperlukan. Namun, jika demam tinggi bertahan lebih dari tiga hari, anak tampak sulit minum atau sesak napas makin berat, segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit. |
Pneumonia (Radang Paru) | Turun | ✅ Kasus pneumonia menurun, tetap jaga kebersihan dan ventilasi rumah. |
Imunisasi, hindari rokok & polusi. | Bagi pasien pneumonia, istirahat dan minum cukup cairan sangat penting, dan posisi setengah duduk bisa membantu mengurangi rasa sesak. Akan tetapi, jika napas semakin cepat, bibir atau ujung jari terlihat kebiruan, atau anak menolak makan dan minum, kondisi tersebut merupakan tanda bahaya yang memerlukan pemeriksaan medis segera. |
Rinitis Alergi | Turun | ✅ Kasus rinitis alergi menurun, tetap jaga kebersihan rumah dan lingkungan. |
Hindari debu, serbuk bunga, bulu hewan, udara dingin. | Jika mengalami rinitis alergi, pasien sebaiknya berusaha menghindari debu, bulu hewan, atau serbuk bunga, serta bisa mencuci hidung dengan larutan saline untuk membantu melegakan pernapasan. Apabila keluhan tidak membaik lebih dari seminggu, muncul mengi, atau sesak terasa semakin berat, segera periksa ke fasilitas kesehatan. |